DIA YANG BERSAKU
DIA YANG BERSAKU
Hai apakabar para pembaca, gimana kabar nya sekarang semoga baik, kembali lagi dengan saya ramon-
picisan, saya akan mencerta kan tentang pengalaman saya, setelah lulus sekoalh dan masa-masa putus dengan anchika mehrunisa rabu, semoga kalian tidak bosan membaca cerita ku ini, oke aku mulai.
Hari itu seteelah putus dengan anchika dan aku mulai belajar melupakan nya, dan aku mulai masuk ke perguruan tinggi di cileunyi di salah satu universitas, dan selai kegiatan berkuliah aku ada sampingan yaitu ojek online, dan aku sering berkumpul dengan kawan-kawan ku semasa SMA yaitu, Budi dan Akew, budi yang yang ku madsud adalah yang sering memberikan saran, walaupun dia memiliki kekurangan di kuping kirinya dan akew, akew adalah kawan ku yang kristen satu-satu nya sekarang ake bekerja di toko buku di jakarta, kemarin aku ke rumah akew untuk reuni sambil mengantar kan pelanggan, siang pukul 10:00 WIB aku sudh mulsi bergegas, ternyata tidak begitu jauh dia menunggu di depan kantor desa, aku ber pamitan kepada ibuku, "umi...!!! ramon pergi dulu, mau menjemput pelangggan assalamualaikum" kata ku kebada ummi lalu umi ber kata "ya sudah hati-hati di jalan, jangan ngebut-ngebut," katanya
"iya mi siap" kata ku.
Lalu aku mengekuar kan motor langsung pergi ke lokasi tujuan, dan aku pun menemui nya, panggil saja novi, dia ber kuliah di salah satu universitas di bandung tepat nya cibiru, dan dia sebenar nya bukan orang bandung asli dia aslinya orang tasik malaya, tapi ber kuliah di bandung, kami pun mulai berangkat dan sepanjang jalan kami tida banyak mengobrol, kami menyusuri jalanan jatingaor pas mau ke cileunyi perbatasa antara kabupaten sumedang, kami melihat seorang ibu-ibu sedang mau menyebrang tampa menyalakan lampu sen, sontak saja aku kaget karena ada pengendara yang di depan ku juga mengerem mendadak dan aku pun sama mendadak mengerem motor ku. dan aku pun langsung turun dan meng standari motor lalu aku meminta maaf kepada pengendara yang di depan, dengan menggunakan bahasa sunda "A teu kunanaon, punteun kaget euy" kataku kepada nya sambil mengulurkan tangan kepada nya lalu dia menjawab "teu a, teu ku nanaon abdi oge kaget" jawab nya kepadaku lalu aku pun langsun menanyakan ke penumpang ku "Novi gimana enggak ada yang lecet kan?" tanya ku kepada nya lalu dia menjawab "enggak kok alhamdulillah aman" jawab nya kepada ku.
Aku pun langsung tancap gas menuju ke arah cileunyi dan lasung ke kampus UPI, sesampai nya disana aku langsung menanya kan lagi kondisi nya, lalu aku langsung turun dari motor sambil bertanya kepada nya "NOV...!!! kamu enggak kenapa-napa kan?" tanyaku kepada nya , lalu dia menjawab "enggak kok, enggak aman, aman alhamdulillah" jawab nya kepada ku, lalu aku langsun berpamitan kepadanya "yaudah..!! terimakasih kalo begitu, aku langsung pamit yah" kataku kepada nya, aku langsung ke ciwastra, melalju lah motor ku menyusuri jalanan cibiru menuju ke ciwastra melawat stadion gede bage dan masjid al-jabar bandung dan memlewati permahan elit summerecon, sesamapainya akua di ciwastra aku langsung kerumah si bud, aku memarkirkan motor di depan rumah nya, aku lihat dia sedang membuat bahan masakan untuk nanti malam jualan angkringan, lalu aku menyapa dia "assalamualaikum bud...!!!, kumaha cageur" tanyaku kepada nya, lalu ia menjawab "alhamdulillah, kumaha ayeuna jeung si lia, masih?" tanyanya kepada ku "masih bud..!!!" jawabaku sabi dia menanyakan lagi "masih naon" tanyanya sabil sedikit tersenyum "masih, masih awewe" aku memnjawab sambil tertawa "lain kitu heheuh si lia mah awewe ari maneh, madsud na masih bobogohan?" tanya nya kepadaku, lalu aku menjawab ke padanya "masih bud, malahan geus arek taaruf" jawab ku kepada nya aku bertanya ke padanya untuk mengajak dia ke rumah si akew "bud lamun geus anggeus urang ka si akew yah?" tanya ku kepada nya lalu dia menjawab "hayu ngan arek naon ka si akew?" tanya ia kepada ku "biasa urang reonian, geus lila teu panggih" jawab ku kepada nya-
Sedikit informasi, akew kawan ku itu adalah turunan cina dan memiliki saudara kakak perempuan, dan ayah nya seorang pendeta di gereja ibunya guru di salah satu sekoah kristen, tapi dia baik karena, bagiku kristen dan china yang baik adalah yang mentraktir ku, dia juga toleransi nya kuat merangkul segala aspek agama apapun, berselang beberapa waktu, budi sudah menyelesai kan membuat bahan daganggangan nya, budi pun langsung memberes kan perlalatan dapur nya, kami berdua langsung melangkah menuju motor ku lalu aku bertanya kepada nya, "Bud...!!! maneh nya nu mawa motor na?" tanyaku kepada nya, lalu ia menjawab sambil sedikit bertanya " naha ku aing?, kumaneh we...!!!" tanya nya kepada ku, lalu aku menjawab "hoream euy...!!!, cangkeul tatadi nyupiran motor, enggeus we ku maneh" jawab ku papda nya, lalu kami semapai di depan ruh si budi aku berpamitan ke bunda nya budi, karena sejak aku datang sedari tadi bunda budi lagi di dapur, bunda budi pun datang meng hapiri ku dan bertanya kepada ku "eh..!!! aya ramon ningan, kumaha cageur?" tanya nya kepada ku, lalu aku menjawab "alhmamdulilah bun, cageur" jawab ku kepada si bunda lalu dia bertanya lagi "arek kamana atuh sareung sibudi?" tanya dia kepada ku, aku menjawab "ini bun...!!! mau kerumah si ake reunian" jawab ku "oh..!!! ka rumah akew, bade naon mon...???" tanya bunda budi kepada ku, lalu aku menjawab "enya reunian, kan tos di waler ku abdi" aku menjawab sambil sedikit tertawa karena bunda nya budi sudah tua, aku langsung berpamitan "enya atuh bu bade langsung mangkat, bisik kabaru beurang teuing assalamualaikum" pamit ku kepada bunda lalu aku bersalaman ke bunda budi, karena sebagai mantantan ketua geng motor aku menjungjung tinggi sopan santun, karena senakal-nakal nya anggota geng motor, mereka akan tetap hormat kepada orang yang lebih tua, takut di kutuk jadi batu", lanjut kecerita lalu bunda budi menjawab "yaudah hati-hati di jalan nya, jangan ngebut" lalu aku berkata ke bunda "enggak kok bun, enggak bakal ngebut, cuman jalan seefood aja" aku menjawab bertanyaan nya buda sambil sekit tertawa "hahah...!!! yaudah sok waalaikum salam" budan pun tertawa dan sambil menutu salam nya, lalu budi meyalakan motorku sambil berkata "hayu gasss...!!! bisik kaburu beurang" katanya kepada ku "heheuh kalem," kataku lalu, aku ke bunda "enya entos atuh sok nya" aku langsung naik motor, di bonceng oleh budi "dadah...!!! bunda" kataku kepada nya.
Aku dan budi langsung pergi menyusuri jalanan ciwastra, menuju ke rumah si akew yang mana rumah akew berada di buah batu, siang itu menunjukan pukuul 12:05 WIB adzan pun berkumadang- aku dan budi langsung sholat di salah satu mushola di daerah ciwastra, aku bertanya ke budi "bud...!!! hayu sholat heula tanya ku kepada nya, ''karana senakal-nakal anak geng motor, kami pun akan sholat pas waktu nya", budi pun langsung meng iya kan sambil menjawab "hayu atuh" jawab nya kepada, kami pun memarkirkan motor di depan masjid, turun dari motor kami menuju arah mushola dan menuju tempat wudhu, kamipun mengambil air wudhu dan aku di tunjuk oleh salah satu DKM disana untuk menjadi imam pelaksanaan sholat, aku langsung menuju kedepan dan memimpin sholat, selesai sholat aku pun langsung pergi ke arah motor, dan aku yang sekarang membawa motor nya, karena sibudi kalau sehabis sholat dia sering mengantuk, aku pun langsung menaiki motor, dan budi langsung naik di jok belakang, ternyata benar saja dia memeng tidur di pas aku bonceng, seali dari itu yang aku takut kan dia membuat pulau di jaket kut, dan sepanjang jalan ciwastra yang aku takut kan adalah disang kami pasangan sesama jenis, tap aman lah, kalaupun ada yang bertanya, kenapa dia memeluk mu, aku jawab saja kelelehan dia.
Sesampai nya aku di ruamh si akew, kami pun memarkirkan motor di depan rumah nya, rumah akew sedikit serupa dengan rumah budi, yaitu bergaya ala rumah kolonial belanda, dengan atap yang kerut, khas rumah belanda di bandung, aku pun memencet bell rumah akew, pas di depan pintu rumah nya,
yang menyambut kami adalah ibu akew "eh..!! aya ramon sareung budi" sambut hangat ibu nya akew
aku pun langsung berkata "iya bu...!!!, akew aya bu?" tanya ku kepada ibu akew, lalu ibu akew menjawab"aya ramon...!!! nuju di pengker" jaba nya "oh enya atuh abdi ngantosn didiyeu" lalu ibu akew masuk dan menuju arah belang untuk memanggil akew, dan berselang beberapa waktu datang lah si akew dan memberi kan penyambutan dengan ramah "eh mon cageur jeung si budi euy" tanya nya kepada ku, lalu aku menjawab "alhamdulan tentunya cageur" jawab ku, lalu akew bertanya ke si budi " cageur bud?" tanya nya lalu ia menjawab "alhamdulillah sarua cageur" lalu kami pun di persila kan duduk aku bertanya kepa akew "kumaha jakarta, rame nya?" tanya ku, lalu dia menjawab "rame atuh da ibukota" aku pun bertaya lagi "balik jam sabaraha didinya?" tanya ku kepada nya "jam 20:00 WIB'' jawab nya kepada ku, lalu budi bertanya "macet teu di jalan?" akew menjawab "henteu aman bud, da lewat jalan tol" jawab akew, akew bertanya kepada kami "arek minum naon yeuh" tanya akew untuk menyuguhi kami, aku menjawa "ah..!!! teu kudu" lalu akew berkata ke pada kami denga nada sedikit memaksa "ah make teu kudu, bae we sok arek naon tong era-era kalem we" lalu sibudi menyeluk bicara dengan nada spontanya "kew...!!! si ramon geus ta'aruf jeung sepupu na" akew pun kakge sabil bertanya "bener eta teh mon?" tanya kepada ku, lalu aku menjawab "iya kew" jawab ku kepada akew, akew berkata "syukur ari kitu mah, sok atuh yeu arek nginum naon?" tanya akew kepada kami, "enggeus we kew urang kopi hideung" lalu akew bertanya kepada budi "maneh naon bud, sarua keun we" lalu akew pun ke dapur untuk membuat kami kopi, dan aku pun mengeluar kan roko dan budi pun mengambil satu batang roko, kami pun meroko bersama dan selang dan akew pun tiba dan meyuguh kan kopi-
yang telah di buat tadi, kamipun mengobrol tetang masalalu dan kesenangan semasa SMA di bandung
obrolan kami tidak berasa, senja pun tiba dan kami pun pulan tidak lupa untuk berpamitan.
Aku pun mengatarkan budi ke ciwastra lalu aku langsung pergi pulang, tapi budi menawar kan untuk
mampir dulu, tapi aku masih ada urusuan di jatinagor selesai pertemuan aku akew dan budi, sekarang aku hanya seorang panglima dengan pasukan ke sunyian, terima kasih bandung kau telah memberikan kesenangan dan ke tenangan, aku masih berada di bumi nusantara dan di zajirah jawa barat, sekarang aku dengan lia, lia yang kumadsud lia, satu bulan berlalu aku di bulan juni aku harus ke percetakan buku, untuk melih CERPEN ku, dan alahamdulillah banyak yang baca, selepas dari sana aku pun pergi ke perpustakaan bandung di pusat kota, untuk mncari reprensi blogger ku, selepas dari perputakaan aku langsung pulang ke jatinangor menyusuri jalanan bandung dengan bunyi sunyi yang bertepi di hatib dan qalbu.
PERCETAKAN MIZAN BANDUNG
.AKU
Setelah hari itu akupun merasa sepi sekarang hanya ada aku di kamar, dan tampa ada seseorang yang mau menemani ke sunyian ku, seakan hanya ada kenangan bersama kawan-kawan ku, dan terutama aku sekarang lagi sibuk kuliah dan kursus bahasa belanda, tidak tau kenapa aku sangat suka dalam menelusri dan menlaah bahasa belanda, karena itu adalah bahasa kolonial saat penjajahan dulu
aku kursus di salah tempat di baandung, dan kemarin kawan ku sekaligus tetanggaku mengajak untuk
mencari kerja, alhamdulillah nya sudah dapat tapi harus keluar lagi oleh ibu ku, karena dia mendapat kan perusahaan yang aku lamar kemarin adalah perusaah investasi bodong, tapi aku percaya enggak percaya sih, tapi saat aku jalani sungguh sangat menyenang kan dan seru, nanyak mendapat kan kawan baru, hah susah untuk dilupan terikasih yah, lalu aku dengar ada band dari bandung mau main ke jatinangor, ternyata itu adalah gru band dari guruku yang mengajari aku menulis sampai saat ini
yaitu THE PANASDALAM BANK, yang mana di personili oleh, ayah pidie baiq, kang erwin DKK-
aku pun sangat antusias, dan aku membawa novel karya ayah, yaitu helen dan sukanta, itu aku beli pas lauchung nya masih hangat-hahngat nya, aku datang puku 20:00 WIB, kata ayah "kalo mau lihat, the panasdalm main, harus sholat isya dulu."
AKU DAN AYAH PIDIE Mungkin para pembaca dilan sudah tau dengan ayah pidie, mungkin kawn-kawan sudah
tau tenang nya, tapi bagiku dia adalah sang maestro yang mengajarkan banyak hal yang akutidak tau tentang hal menulis sebuah karya, masih banyak hal yang aku belum tau tentang jurnalis, dan aku pun kuliah sambil jadi pers di salah satu kantor tribun di bandung, selain itu juga aku sering sabilan jadi ojek online, banyak sekali yah pekerjaan ku ini, tapi in lillahku jalani dengan gembira dan suka rela, pada akhir nya aku menjalani hubungang dengan sodara yaituh lia atau yang biasa di sebut citra, mungkin kawan-kawan sudah tau bagaimanaaku dan citra pada akhirnya aku putus, karena aku tau dia sepupu ku, banyak hal di muka bumi dan semesta yang kujalani setiap saat, semua nua hanya kembali kepada diri masing-masing, sekarang aku akan menjalani ini dengan kenangan, teriama kasih, atas segalanya kemungkinan aku akn jadi manusia yang bernafas di atas bumi dengan paru-paru, seperti-seekor lumba-lumba, dan terima kasih kepad yang telah terlibat dan berkerabat dengan kuini mungkin kisah ku yang terakhi di tema senja, tidak tau kalo esok terimakasih kepada kawan-kawan yang telah berpatisipasi dalam kisah ku, aku bangga telah menjadi bagian-dari kalian. Aku akan selalu ada di bumi nusantara, di bagian jazirah jawa barat, dan aku sekarang
akan menjalani semua nya, dengan sunyi dan berbaring di kamar untuk mengnang nya untuk suatu hari menelaah nya dengan aroma khas, terimakasih bandung, terimakasih lia dan segala aspek kehidupan, lia terima kasih kau telah mau ke aku.
JUMAT SORE
rindu sudah sampai ke kepala
menyerang jantung dan sampai usus
aku dalam keadaan darutat,
Hai...!!! scooby-doo, jangan bercanda
bisakah aku bertemu dengan lia?
memberikan aku tempat berlindung
dari godaan sunyi yang terkutuk
(RAMON,2023)
pagi untuk lia
siang untuk lia
sore untuk lia
malam untuk lia
aku enggak mau istirahat
(RAMON,2023)
Jeruk sudah ku kupas tapi belum ku makan
karena aku nunggu lia
segelas lemon tea untuk berdua
aku menunggu lia kapan lia tiba
Dan kaus kaki masih baru
jangan sampai lia kedingnan
jangan kuatir
jaket adalah aku sendiri untuk lia.
(Ramon,2023)
OLEH-OLEH KHAS
Pada suatu hari tahun 2020
aku memngunjungi tempat kenangan-kenangan
yang masih alami
Dan kejadian-kejadian
khas tradisional dirinya
aku membeli banyak oleh-oleh
yang bersangkut paut dengan dirinya
untuk suatu hari nanti akan memikirkan nya sendiri di kamar
ketika semua menjadi sebuah kenang-kenangan
tunggu aku kembali
(Ramon,2023)
PENELITIAN
Menurut hasil penelitianku sendiri
kecepatan rindu menjadi sangat tinggi
Dari waktu ke waktu menjadi lebih kuat
Menjadi lebih cepat dari kecepatan cahaya
Untuk memasuki sebagian besar dirimu
ke dalam kepalaku ku!
(RAMON,2023)
TAMAT
Bags lanjutkan bang btw udah nerbitin buku nya ya keren
BalasHapusnaon ah
Hapus